survival

welcome

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industrys standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

namaku edelweis



Namaku Edelweis alias Anaphalis Javanica. Biasanya aku tumbuh di dataran tinggi atau puncak-puncak gunung. Oleh kalangan Botani, aku sering disebut tanaman sejenis perdu, dan termasuk anggota famili Compositae atau disebut juga Asteraceae.

Bungaku kecil sebesar bunga rumput. Orang lebih mengenaliku dengan warna putih daripada warna lainnya. Hidupku bergerombol diujung dahan dengan harum yang khas. Tinggi batangku dapat mencapai lima meter dengan daun-daun runcing dan lurus. Bungaku istimewa, tak pernah layu, mekarku abadi, sehingga aku dijuluki "bunga abadi".

Sungguh julukan inilah yang menjadi beban bagiku, karena banyak orang, terutama para pecinta alam menyalahgunakan 'arti' keabadianku selama ini.

Keabadianku mereka samakan dengan dengan 'cinta abadi', cinta sepasang manusia yang tidak memiliki ikatan resmi. Ah.... apalah arti protesku?, toh siapa yang peduli dengan rintihanku?

Aku berada dikamar Dara. Tersusun rapi diatas meja belajarnya. Disampingku ada diktat kuliah, novel, majalah remaja dan... bunga-bunga koleksi Dara!. Tepatnya sengaja disimpan Dara, yap! untuk mengenang siapa yang memberikannya!. Aku memang lebih beuntung dari bunga Mawar yang menjadi pendatang baru dikamar ini. Wajahnya pucat, karena air didalam vasnya tidak pernah diganti oleh Dara. Sama halnya dengan nasib Suplir yang telah mengering menjadi pembatas buku, lengkap dengan spora yang masih menempel di tubuhnya, dan Anggrek yang merana karena sebagian kelopak bunganya telah mengering.

Ya.... diantara bunga-bunga milik Dara aku memang diperlakukan istimewa oleh majikanku, Dara! Aku ditaruh di dalam kotak berwarna biru muda, berlapiskan plastik transparan. Aku sangat senang dengan perlakuan baik Dara. Tapi, aku sangat resah dengan label hitam yang bertuliskan "cinta abadi" yang melekat manis di atas plastik kotak ini.

"Kamu beruntung yah... Weis, tempatmu empuk" komentar Mawar suatu hari saat Dara sudah pergi kuliah.

"Iya...Weis, kamu nggak perlu ganti-ganti air seperti aku!" ujar Anggrek sedih

"Ah... kalian bisa aja!" ujarku pelan.

"Tapi benarkan kamu anak emas Dara! Apa karena kamu pemberian Ari, pacar Dara si pecinta alam yang suka naik gunung itu?" kali ini suara Suplir dari balik buku angkat bicara.

Ya, aku memang pemberian Ari Jaya Saputra si anak MAPALA kekasih Dara. Dia mengambilku ketika dia mendaki gunung Slamet. Aku diberikan kepada Dara tepat ketika ulang tahunnya yang ke-22, enam bulan lalu.

"Ah... itukan pikiran kalian saja kalau menganggap aku bahagia disini, sebenarnya aku nggak bahagia kok tinggal disini !" ujarku.

"Kok bisa? mengapa ?" tanya Mawar keheranan.

"Aku ingin sekali Dara menyadari keberadaan kita. Dara seharusnya berfikir ada apa di balik kekuasaan Allah yang telah menciptakan kita. Mereka seharusnya menjaga kita dengan baik. Bukankah Allah menciptakan mereka untuk menjadi khalifah di muka bumi? Manusia seharusnya menyayangi dan merawat kita. Mereka seharusnya berfikir andai tidak ada Mawar, Anggrek, Suplir atau bunga lainnya, bagaimana? Dunia pasti suram tanpa penyejuk mata. Beda kalau ada kita, mereka akan merasa senang dan tenteram bila memandang si Mawar yang sedang mekar, Suplir yang segar atau Anggrek yang.... dan seharusnya manusia yang melihat 'keabadianku' sebagai contoh bagaimana mengabadikan hatinya sebagai rasa syukur ke hadirat Illahi," suaraku pelan, mataku mulai berkaca-kaca menahan air mata yang hampir tumpah.

"Kamu benar, Weis. Seharusnya memang manusia belajar dari fenomena alam seperti kita. Lihat bungaku, berwarna merah menawan, wangi yang semerbak. Allah sengaja menciptakan duri-duri kecil di batangku untuk menjaga kehormatanku dari serangan makhluk yang jahil agar tak mudah di petik begitu saja. Dan kamu juga hidup di puncak gunung dan tepi jurang, sehingga diperlukan perjuangan bagi yang ingin memetikmu. Seharusnya manusia menyadari hal itu, mencontoh kita! indah tapi tak mudah di raih !"

"Ahh..sudahlah... sekarang memang zaman edan, yang pria berjas rapi menutup seluruh aurat, ehh... wanitanya berpakaian seksi minim bahan. Apa itu namanya dunia ngga kebalik ?" sahut Suplir yang dulunya tinggal di teras depan rumah Bayu pacar Dara yang ketiga.

"Ari...ada yang ingin kukatakan," terdengar suara Dara di ruang tamu. Malam itu hanya mereka berdua yang ada di rumah, mama dan papa serta adik-adiknya pergi ke pesta pernikahan relasi papanya.

"Ada apa ?" tanya Ari, mereka berdua duduk di kursi sofa empuk.

"Aku...aku...Telat...aku...ha...mil, Ari!"

"Hah? Kamu hamil ?" tanya Ari kaget, diluar dugaannya

"i...ya, kita harus segera menikah, Ari! Aku takut papa dan mama akan marah !" ujar Dara gusar

"Tidak! Aku tidak mau menikah sekarang! Kamu harus menggugurkan kandunganmu!"

"Ari! Aku ngga mau, ini anak kita! Kamu harus bertanggung jawab !" teriak Dara bercampur tangis

"Ngga, aku ngga mau, mungkin saja itu anakmu dengan pacar kamu yang lain !" cibir Ari

"Ari...teganya kamu bicara begitu, ini anak kamu Ari! Anak kita !"

"Pokoknya tidak! Kamu harus menggugurkan kandunganmu, harus! Titik ! "

"Ehh...temen-temen, Dara kenapa yah ?" tanyaku pada mereka

"Ngga tau, tidak seperti biasanya yah? Mungkin Dara ribut sama Ari, atau berantem sama papa dan mamanya" tebak Anggrek

Tiba-tiba, Dara berjalan tergesa menuju meja belajarnya, meraih kotak mungil yang selam ini disimpannya dengan penuh kasih sayang.

"Percuma kamu berikan aku dulu bunga Edelweis kalau cintamu bukan cinta abadi, tapi cinta murahan! Ngakunya cinta, tapi mengapa kamu tinggalkan aku dalam keadaan begini ?" tangis Dara sambil membuka kotak mungil itu lalu membuang seluruh bunga Edelweis ke dalam tempat sampah yang berada tepat di samping meja belajar. Bunga lainnya, Mawar, Suplir dan Anggrek menjerit histeris!

"Ja...ngan...!!" teriak Mawar, Suplir dan Anggrek serentak. Tapi telambat Edelweis telah dibuang ke dalam tong sampah, dan bercampur dengan sampah lainnya.

Namaku Edelweis alias Anaphalis Javanica. Biasanya aku tumbuh didataran tinggi atau di puncak-puncak gunung. Kali ini aku berada dalam genggaman seorang pemuda bernama Rahman. Dia mengamatiku dari tadi sambil terus berdzikir memuji asma Allah.

"Ya...Rabb yang Maha Kuasa, satu lagi telah Engkau tunjukkan Kebesaran-Mu. Menciptakan bunga Edelweis yang tahan layu dan tak lelah diterpa angin, tanpa memudar dan tanpa kekeringan. Ya... Rabbii, seperti inikah semangat saudara-saudaraku di Palestina dalam menghadapi seragan yahudi demi merebut kembali hak mereka atas Masjidil Aqsha? Ya... Allah kuatkanlah hati-hati kami untuk merebut itu semua" lirih suara Rahman menyejukkan hatiku.

Aku hanya tumbuhan tanpa nyawa, tapi aku merasakan betapa dia seorang pemuda yang "berhasil" mengenali alamnya dan terus berdzikir melihat ke-Esaan penciptaan-Nya. Aku Edelweis tersenyum bahagia dalam genggamannya.

renungan sang rangger




Sir Edmun Hillary, Penakluk pertama Mount Everest, puncak tertinggi di dunia, pernah ditanya wartawan, "apa yang paling anda takuti saat menjelajah alam ?".

Dia lalu mengaku tidak takut pada binatang buas, jurang yang curam, bongkahan raksasa, atau padang pasir yang luas dan gersang sekalipun.

Lantas apa ? "Sebutir pasir yang terselip diantara sela jari-jari kaki“, kata Hillary.

Wartawan heran, tetapi sang penjelajah melanjutkan kata-katanya. ”sebutir pasir yang masuk diantra sela jari kaki sering kali menjadi awal petaka. Ia bisa masuk kekulit kaki atau menyelusup lewat kulit. Lama-lama jari kaki terkena infeksi lalu membusuk. Tanpa sadar kakipun tak bisa digerakkan, dan itu awal malapetaka bagi seorang penjelajah sebab ia hanya bisa ditandu“.

Harimau, buaya, binatang, meski buas adalah binatang yang secara naluriah memiliki rasa takut kepada manusia. Sedangkan menghadapi jurang yang dalam dan ganasnya padang pasir, seorang penjelajah sudah punya persiapan memadai. Tetapi, jika menghadapi sebutir pasir yang akan masuk ke jari kaki, seorang penjelajah (Ranger) tidak mempersiapkannya. Dia cenderung mengabaikannya.

Apa yang dikatakan Sir Edmun Hillary, kalau kita renungkan sebetulnya sama dengan orang yang mengabaikan dosa-dosa kecil, misalnya mencoba-coba mencicipi minuman keras, membicarakan keburukan orang lain, sering menganggap bahwa itu adalah dosa-dosa kecil sehingga lambat laun menjadi kebiasaan. Kalau sudah jadi kebiasaan, dosa kecil itupun akan berubah menjadi dosa besar yang sangat membahayakan dirinya dan masyarakat.

Melihat kemungkinan potensi kerusakan besar yang tercipta dari dosa-dosa kecil itulah, Nabi Muhammad selalu mewanti-wanti agar umatnya tidak mengabaikan dosa-dosa kecil seraya tidak melupakan amal baik kendati kecil juga.

Dalam sebuah kisah sufi, seorang pelacur masuk surga hanya karena memberi minum anjing yang kehausan. Perbuatan yang cenderung dinilai sangat kecil itu ternyata dimata Allah punya nilai sangat besar karena tingkat keikhlasannya. Bukankah semua roh yang ada diseluruh jagat raya ini, termasuk roh anjing tersebut, hakikatnya berasal dari Tuhan Yang Maha Pencipta juga? Itulah nilai seteguk air penyejuk yang diberikan sang pelacur pada anjing yang kehausan.

mengenal alat panjat tebing "all about rangger"


Tali Kernmantle

Tali Kernmantel yang dibuat pertama kali oleh Edeldrid pada tahun 1951 yaitu tali khusus yang dipakai tukang panjat dan tukang turun tebing. Tali ini, seperti namanya, terdiri dari dua bagian ; Kern (bahasa jerman yang artinya Inti) dan MantleSelubung/Lapisan Luar). Bagian inti memberikan kekuatan sekitar 70% dan bagian selubungnya yang juga tahan terhadap gesekan memberikan kekuatan sekitar 30%. Tali ini teramat sangat kuat yang bakal menjamin kamu tetap tergantung saat terjatuh, asalkan si pembelay dan sistemnya baik. (bahasa inggris kuno yang artinya



Rope Kernmantel


cams

Cam atau Friends

Spring Loaded Camming Device (SLCD) atau biasa disebut cam atau friends adalah peralatan proteksi pemanjatan yang fenomenal, diciptakan oleh Ray Jardine seorang aerospace engineer yang senang manjat pada tahun 1973. Jika ditarik, ujungnya akan mengecil sehingga mudah dimasukkan ke celah tebing. Jika dilepas ujungnya akan mengembang memenuhi celah tebing. Cam tersedia dalam beberapa ukuran disesuaikan dengan lebar celah tebing.


Carabiner

Carabiner

Ada banyak jenis carabiner, setiap jenis memiliki fungsi tersendiri dalam pemanjatan. Carabiner HMS memiliki kunci (screw) sebagai pengaman, dipakai sebagai anchor pada top roping dan juga dipakai oleh belayer. Carabiner D atau Oval dan Snap (Snapring) digunakan untuk keperluan lain seperti untuk dipakai bersama dengan cam dan draw.


Quickdraw

Quickdraw atau Runner


Adalah pasangan webbing atau sling dengan dua buah carabiner jenis snapring, dipakai sebagai alat proteksi di tebing.



Hexes

Hexes


Adalah pasangan sling dengan tabung alumunium (titanium) segi enam. Berfungsi sama dengan cam, berharga lebih murah, tetapi lebih sulit dalam penempatannya di celah tebing. Seperti cam. hexes tersedia dalam beberapa ukuran.



Nuts

Nuts



Nuts adalah peralatan proteksi yang paling banyak dipakai oleh pemanjat tebing, fungsinya sama dengan cam dan hexes dengan harga lebih murah.



Tricams

Tricams



Adalah peralatan proteksi pemanjatan, walaupun berbeda bentuk tetapi fungsinya sama dengan nuts. Pemakaiannya relatip sulit, tidak dianjurkan dipakai untuk pemula.



Belay_Plate

Belay Plate/ Spring Plate

Bentuk awal yaitu tanpa per (spring). dengan adanya per akan memberikan jarak antara karabiner dan plate tsb yang bakalan bikin belay jadi lebih mulus.



Figure Eight

Figure Eight

Perlu diperhatikan untuk alat yang satu ini bahwa kebanyakan alat ini dibuat dan dikhususkan untuk rapel. Sedangkan untuk belay penggunaan teknisnya berbeda dengan saat penggunaan untuk rapel. Masih ada pemanjat-pemanjat yang menggunakan setup rapel dengan figur eight untuk belay yang biasa disebut sport belay.



Tubular

Tubular

Alat belay yang paling populer. Meskipun banyak desain dan nama yang bermacam-macam alat belay tubular pada dasarnya sama saja dalam metode pemakaiannya. Alat ini menjadi pilihan kebanyakan pemanjat karena harganya yang terjangkau, ringan, mudah dipelajari dan digunakan. Bisa digunakan untuk satu tambang ataupun dobel dari berbagai ukuran diameter dan enggak bikin tali tambang melintir. Selain itu juga sangat efektif buat belay dan juga rapel.



Petzl Grigri

Petzl Grigri

Alat belay Grigri dianggap termasuk dalam alat kategori advanced meskipun pada kenyataannya penggunaan grigri lebih praktis ketimbang alat belay tubular. Ingat ukuran kernmantel harus 10-11 mm. Kalo kamu beli grigri kamu juga harus beli tube atau figure eight soalnya grigri enggak bisa dipake rappell untuk dua tali kernmantel sekaligus.



Trango Cinch

Trango Cinch

Alat belay ini sangat bagus untuk ngebelay leader karena proses penguluran tali tambang bisa lebih mulus dibandingkan GriGri. Tapi dalam hal menurunkan pemanjat/ lowering kayaknya perlu sering praktek kalo mau lancar. Tranggo, perusahaan pembuat alat ini, menyatakan bahwa Cinch bukan alat belay Auto Locking.


sirius_TRE

Sirius TRE

Alat belay yang terlihat aneh dan eksotik ini diciptakan di Jerman. Sebelum saya membeli Grigri saya melakukan riset dan mencari info tentang alat belay ini dan mulai tertarik akan keunggulan Sirius TRE dibanding alat belay lain, apalagi yang namanya buatan Jerman yang terkenal akan kualitas dan fungsionalnya. Tranggo Cinch dan Faders SUM yang diliat sekilas kita bisa tau prinsip kerjanya tidak jauh berbeda dari Grigri meskipun kita masih harus tetep mengacu pada manual.



Faders SUM

Faders SUM




SUM adalah belay device paling baru yang diproduksi oleh Fader dari Spanyol.



CAMP YoYo

CAMP YoYo



Hewbolt

Hewbolt



Kantong_Kapur

Kantong Kapur dan Bubuk Magnesium Carbonate (MgCO3)

Penggunaan kapur pada panjat memanjat diperkenalkan pertama kali oleh John Gill, pelopor bouldering di USA, yang juga seorang pesenam/ gymnast yang sudah biasa memakai kapur pada saat latihan dan training. Satu alat yang terjangkau dan menjadi keharusan bagi kebanyakan pemanjat. Apalagi mengingat cuaca ditanah air yang panas dan berkelembaban tinggi mengakibatkan keringat tak habis-habisnya mengucur disekujur tubuh. Penggunaan kapur bisa sangat membantu membuat telapak tangan tetap kering sehingga cengkraman dan genggaman lebih menggigit. Kapur ini akan sangat diperlukan sewaktu kamu bertempur dengan problem sloper (bundar menonjol dan lembut) dimana kelengketan seluruh bagian telapak tangan sangatlah diperlukan.

JENIS-JENIS PENDAKIAN DAN PEMANJATAN







Olah raga mendaki gunung sebenarnya mempunyai tingkat dan kualifikasinya. Seperti yang sering kita kenal dengan istilah mountaineering atau istilah serupa lainnya.

Menurut bentuk dan jenis medan yang dihadapi, mountaineering dapat dibagi sebagai berikut :



1. Hill Walking / Feel Walking

* Perjalanan mendaki bukit-bukit yang relatif landai. Tidak membutuhkan peralatan teknis pendakian. Perjalanan ini dapat memakan waktu sampai beberapa hari. Contohnya perjalanan ke Gunung Semeru atau Ceremai.










2. Scarmbling

* Pendakian setahap demi setahap pada suatu permukaan yang tidak begitu terjal. Tangan kadang-kadang dipergunakan hanya untuk keseimbangan. Contohnya : pendakian di sekitar puncak Gunung Gede Jalur Cibodas.















3. Climbing

* Dikenal sebagai suatu perjalanan pendek, yang umumnya tidak memakan waktu lebih dari 1 hari,hanya rekreasi ataupun beberapa pendakian gunung yang praktis. Kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik mendaki dan penguasaan pemakaian peralatan. Bentuk climbing ada 2 Macam. :


a. Rock Climbing

- pendakian pada tebing-tebing batau atau dinding karang. Jenis pendakian ini yang umumnya ada di daerah tropis.











b. Snow and Ice Climbing

- Pendakian pada es dan salju. Pada pendakian ini, peralatan-peralatan khusus sangat diperlukan, seperti ice axe, ice screw, crampton, dll.

Kode Etik Pecinta Alam


KODE ETIK PECINTA ALAM

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah (sebagian) bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa

Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan kesadaran menyatakan :

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah air.
4. Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam sesuai dengan Azas Pecinta Alam.
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.

Disyahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974


JUNGLE SURVIVAL
( Diambil dari buku SEKOLAH SAR YAYASAN KARPINIS INDONESIA )

PENDAHULUAN


A. Latar belakang

Hutan Indonesia memiliki kondisi lingkungan yang bervariasi sesuai dengan faktor Geografis dan Topografisnya. Hutan ini terdiri dari Hutan tropis, Hutan hujan tropis, padang rumput dan rawa atau hutan mangrope(bakau). Keberadaan manusia di hutan disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena sengaja memasuki hutan tersebut, adanya musibah pesawat terbang yang jatuh kedalam hutan atau karena sebab lain. Hal yang terjadi di hutan kadangkal tidak dapat terduga sebelumnya dan membuat seseorang atau sekelompok orang yang berada didalamnya mungkin dalam keadaan tidak menentu.. Hal ini bisa disebabkan oleh pengaruh lingkungan hutan yang asing dari kebiasaan sehari-hari, atau dalam kondisi darurat dimana sarana terbatas kurangnya kemampuan untuk beradaptasi dan kondisi hutan


B. Maksud dan Tujuan

Pengetahuan Jungle Survival dapat memberikan gambaran dan tindakan yang harus dilakukan untuk mempertahankan hidup dihutan. Dengan berbekal pengetahuan, semangat hidup yang tinggi, berdoa dan berusaha, diahrapkan berhasil apabila menghadapi kondisi survival dihutan. Sehingga suatu saat mampu menghadapi kondisi di medan kritis, setelah melatih diri untuk dapat berinisiatif dan mampu menghadapi kesulitan yamg dihadapi


KONDISI JUNGLE SURVIVAL

A. Pengertian Jungle Survival

Jungle survival adaalh suatu keadaan yang tidak menentu yang dihadapi seseorang atau sekelompok oarang pada daerah terasing dan terisolir dihutan. Survive berarti mampu mempertahankan hidup dan lolos dari kondisi yang tidak menentu. Sedangkan Survivor adalah individo atau kelompok orang yang berusaha mempertahankan hidup pada keadaan atau kondisi tidak menentu yang tidak dapat diduga sebelumnya.


B. Problema Jungle Survival

Problema atau masalah yang berpengaruh tergantung pada situasi yang dihadapi dan satu sam lain memiliki hubungan sebab akibat. Masalah ini berasal dari tiga aspek yaitu :

1. Aspek psikologis yang merupakan masalah mental.
Contoh : takut, cemas, panik, terasing, bosan, kesepian, tertekan dan putus asa

2. Aspek fisiologis yang berkaitan dengan masalag fisik.
Contoh : lapar, haus, lelah, mengantuk dan sakit

3. Aspek lingkungan yang merupakan pengaruh luar yang menimpa survivor.
Contoh : panas, dingin, hujan, angin, hewan berbahaya, hutan lebat dan medan berbahaya


Kemampuan setiap individu berbeda dalam menghadapi pengaruh tersebut. Seseorang yamg biasa hidup dengan berbagai fasilitas akan sulit menghadapinya apabila tidak pernah berlatih dan tidak ditunjang dengan pengetahuan survival


C. Tindakan pada saat Jungle Survival
Tahap awal sebelum melakukan tindakan adalah survivor menyadari kondisi yang sedang dialaminya, yaitu dimana survivor berada, sehingga tidakan yang diamabil berdasarkan kebutuhannya dan tidak melakukan hal yang tidak beguna.


1. Tindakan Umum

Dalam menghadapi situasi yang sulit berusahalah untuk tenang, istirahat yang cukup, perhatikan kondisi tubuh dan ingat pedoman STOP.
S-Stop, berhenti dan beristirahat
T-Thinking, berfikirlah sadari masalah yang dihadapi
O-Observe, amati keadaan sekeliling
P-Planning, buat rencana mengenai tindakan atau usaha yang akan dilakukan

Problem atau masalah yangdihadapi soseorang akan lebih banyak daripada berkelompok, karena semua resiko yang akan terjadi hanya dihadapi oleh satu orang. Jangan bertindak sendiri-sendiri jika seorang survivor labih dari satu orang. Adanya pembagian tugas dan kerjasama kelompok dapat menghemat waktu dan tenaga demikian pula masalah psikologis akan lebih teratasi. Timbuhkan rasa kebersamaan kelompok dan toleransi antar individu. Pilih seorang yang dianggap mampu untuk jadi pemimpin. Buatlah rencana dan ambil keputusan berdasarkan musyawarah.

2. Tindakan Saat Musibah

a. Bebrapa pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk tetap tinggal dilokadi dan menunggu pertolongan SAR.

1. Survivor mengetahui bahwa telah diketahuai hubungan radio atau rute perjalanan ada yang mengetahui.

2. Cari daerah yang terbuka untuk memudahkan tim SAR menemukan atau mengetahui dan bisa melakukan komunikasi lapangan

3. Cari lokasi yang terdapat sumber air dan makanan

4. Menangani survivor yang menderita
Tindakan yang dilakukan :
1. Rawat survivor yang sakit atau menderita
2. Membuat tempat berlindung dari cuaca buruk dan hewan berbahaya
3. Hemat pesediaan makanan yang ada dan beruasaha mencari tambahan disekitar lokasi
4. Siapkan dan buatlah tanda darat keudara dengan piroteknik maupun dengan tanda lainnya seperti smoke signal, flare, cermin, kain warna kontras, asap dari membakar sampah dan lain-lain


b. Tindakan bila meninggalkan lokasi :

1. Siapkan bahan dan perlengkapan yang berguna dan dapat dibawa dalam perjalanan
2. Tentukan arah yang dituju berdasarkan kompas, matahari atau alat petunjuk lainnya
3. Tinggalkan pesan yang berisi jumlah survivor, kondisi fisik, perlengkapan dan bahan yang dibawa, serta arah yang diatuju.
4. Buatlah jejak yang jelas selama melakukan perjalanan
5. Ikutilah punggungan gunung dan jangan mengikuti lembah atau sungai apabila berada didaerah pegunungan
6. Carilah makanan dan air sebelum persediaan yang dibawa habis
7. Cari dan buatlah tempat perlindungan atau bivaok dan jangna melakukan perjalanan malam
8. Buatlah perapian untuk memasak, mengahangatkan tubuh dan untukmelindingi diri dari serangga dan hewan berbahaya

TEKNIK JUNGLE SURVIVAL

A. Menentukan Arah Dan Lintasan

Pada keadaan tersesat maka tindakan awal sebelum melakukan perjalanan adalah melakukan orientasi medan, kemudian memilih lintasan yang aman sehingga tujuan untuk keluar dari kondisi survival dapat tercapai.

1. Menentukan Arah

a. Berpedoman pada arah matahari, matahari selalu terbit dari timur dan terbenam arah barat

b. Berpedoman pada bintang, rasi bintang crux atau bintang salib, garis diagonalnya bila ditarik sampai kekaki langit, menunjukkan arah selatan
c. Berpedoman pada lumut di pohon, pada daerah terbuka, cari sebuah pohon dan lihatlah lumuat yang menempel pada pohon tersebut, lumut yang lebih tebal menunjukkan arah barat sedangkan yang tipis arah timur. Petunjuk ini tidak berlaku untuk daerah lereng atau lembah atau hutan lebat
2. Memilih Lintasan
a. Melakukan perjalanan didataran rendah :
Pertama tentukan arah yang dituju, hal ini dimaksudkan untuk menghindari lintasan yang tidak mementu atau berputar-putar disekitar lokasi. Apabila menghadapi sungai yag besar dan sulit disebrangi maka ikutilah aliran sungai tersebut sebagai pedoman untuk keluar dari daerah survival, karena kemungkinan akan melewati perkampungan penduduk
b. Melakukan perjalanan dipegunungan :
Tentukan arah dan ikuti punggungan gunung. Jangan berjalan di lembah atau pada aliran sungai, karena sungai dipegunungan cukup curam dan kadang kala membentuk air terjun

B. Jejak

Pada kawasan hutan banyak ditemui jejak yang merupakan tanda yang menunjukkan adanya manusia atau hewan. Bentu ini perlu diketahui agar dapat membedakan individu yang melintas daerah tersebut. Jejak dapat pula sebagai penunjuk arah pergerakan SURVIVOR
1. Jejak hewan
Berupa telapak kaki, kotoran dan sibakan tumbuhan, dapat menunjukkan jenis hewan tersebut, ukuran tubuh, habitat, makanan, pola dan tingkah laku. Sehingga dapat diambil tindakan membuat jerat atau menghindari hewan berbahaya
2. Jejak manusia
Berupa telapak kaki, sepatu atau sandal, sibakan atau patahan tumbuhan, bekas bacokan pada pohon dan sampah. Sehingga dapat menunjukkan aktivitas aktivitas seseorang sebagai pemburu, perambah hutan, penjelajah atau survivor
3. Membuat jejak
Usaha survivor untuk keluar dari kondisi survival dalam melakukan pergerakan dapat membuat membuat jejak yang jelas agar Tim SAR mudah melacak. Jejak ini dapat dibuat sesuai dengan alat atau barang yang dibawa atau tanpa alat
1. Menggunakan alat atau barang
a. Potongan tali yang diikatkan pada batang pohon-pohon dengan jarak tertentu sesuai medan
b. Tebasan dan bacokan golok atau pisau pada pohon
c. Sampah, potongan kain dan barang lain terutama yang berwarna mencolok, diletakkan pada jarak tertentu sepanjang jalu yang dilalui
2.Tanpa menggunakan alat
a. Menyibakan atau mematahkan tumbuhan
b. Mencabut dan meletakkan kembali tumbuan semak yang berwarna mencolok
c. Menyi\usun batu atau ranting membentuk panah
d. Memperjelas jejak kaki atau sepatu pada tanah gembur

C. Mencari air

Air merupakan kebuutuhan pokok manusia. Dalam survive, penggunaan air harus dihemat dan jangan melakukan tindakan yang tidak perlu karena kebutuhan air akan meningkat. Ketersediaan air dihutan cukup banyak dan dapat diproleh dari berbagai sumber. Berdasarkan sumbernya, air diperoleh perlu dimurnikan dahulu, ada pula yang langsung dapat diminum.
1. Air yang dimurnikan
Air ini perlu diendapkan atau dimasak karena kemungkinan keruh, mengandung cacing dan mikroorganisme yang berbahaya.
Air ini adalah sebagai berikut
a. Air yang berasal dari sungai yang besar
b. Air genangan
c. Air dari perasan lumut
d. Air dari tebasan pohon pisang
e. Air dari bunga kantung semar
f. Air dari hasi menggali pasir dari sungai kering
g. Air sungai pegunungan, walaupun dapat diminum langsung, alangkah baiknya dimasak dulu
2.Air yang dapat langsung diminum
a. Air hujan yang ditampung pada daun lebar, ponco dan alat lainnya
b. Air berasal dari mata air
c. Air embun pada daun
d. Air dari tebasan rotan dan akar gantung atau liana
e. Air pada ruas bambu
f. Air dari tebasan dari bunga(manggar) aren, nipah atau jenis palem lainnya
g. Air hasil pengembunan dengan cara menyelubungi ranting pohon berdau lebat dengan plastik besar

D. Tempat berlindung
Kendala survivor saat tidak melakukan perjalanan tergantung dari kondisi lingkungan dilokasi tersebut. Mencari atau membuat tempat berlindung sangat diperlukan untuk menghadapi pengaruh cuaca, hewan berbahaya atau kondisi medan, sehingga kebutuhan istirahat terbutuhi secara aman. Membuat tempat berlindung harus disesuaikan dengan jumlah survivor, alat atauperlengkapan yang ada, sarana yang disediakan oleh alam danberapa ;ama survivor pada lokasi tesebut
Macam-macam tempat berlindung
1. Gua atau Gua atau cekungan
2. Pohon tumbang
3. Lubang besar pada pohon
4. Bivoak yang dibuat dari rangka batang dan susunan daun lebar
5. Bivoak dengan bahan ponco, plastik, parasut dan bahan lebar lainnya
6. Didaerah rawa dapat dilakukan dengan membuat para-para, dengan jaring(hammock) dan duduk pada cabang dengan tubuh di ditambat tali kepohon
Pergerakan malam dihutan sangat berbahaya, cari dan buatlah tempat berlindung sebelum matahari terbenam

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat bivoak :
1. Pilih lokasi yang datar
2. Bivoak tidak bocor dan tegenang air saat hujan
3. Tidak pada aliran air
4. Terlindung dari terpaan angin
5. Tidak didasar lembah atau dekat lereng terjal
6. Tidak pada lintasan binatang buas
7. Tidak berada dibawah pohon lapuk
8. Lokasi dekat dengan sumber air jika survivor tidak berpindah-pindah
Dalam pembuatan bivoak dibutuhkan kerjasama kelompok, buatlah bentuk yang sederhana sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Lantai bivoak sebaiknya diberi alas dengan daun-daun kering atau dengan alat yang dibawa agar tubuh tudak kehilangan panas akibat kontak langsung dengan tanah

E. Perapian

Api sangat diperlukan untuk memasak, menghangatkan tubuh pada cuaca dingin dan mengusir serangga. Beberapa hewan tidak akan mendekat apabila ada perapian. Asap dari hasil pembakaran dapat dijadikan tanda dari darat ke udara sehingga memudahkan Tim Sar untuk mengetahui posisi survivor berada. Untuk membuat perapian dibutukan 3 unsur yaitu : bahann bakar, udara dan sumber panas

1. Bahan bakar
Kayu kering dan tidak bergabus sangat baik untuk membuat perapian, kumpulkan kayu dan ranting , kemudian potong dan dibelah. Jika hanya menemukan kayulembab, maka bauanglah kulitnya dan iris tipis membentuk serpihan. Getah damar yang mengandung terpetin dapat digunakan sabagai bahan bakar pemicu, demikian pula kalau ada lilin, kain atau bahan lain yang mudah terbakar
2. Udara
Dalam proses pembakaran membutuhkan udara, maka susunan kayu jangan terlalu rapat agar sirkulasi cukup. Susunan ini dapat membentuk piramda atau kerucut
3. Sumber panas
a. Berasal dari korek api
b. Sinar matahari yang difokuskan melalui lensa cembung atau kaca pembesar
c. Gesekan bambu dengan bambu
d. Gesekan busur dengan gurdi
e. Benturan golok atau pisau baja pada batu
f. Dari alal lain seperti : batu pematik atau fire starter yang ada pada survival kit.
Membuat perapian membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Tentukan lokasi yang aman dan perhatikan arah angin sehingga asap yang ditimbulkan tidak mengganggu. Hematlah korek api saat membuat perapian tanpa korek api sangat sulit, jagalah api yang sedang menyala dan matikan apabila akan meninggalkan lokasi

F. Makanan

Manusia sanagat membutuhkan makanan untuk kelangsungan proses metabolisme dalam tubuh, kebutuhan makanan ini bersumber dari tumbuhan atau hewan. Ketersediaan makanan sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan kemampuan untuk memanfaatkan jenis tumbuhan danhewan dalam keadaan survival. Dalam pengusahaan dan pengaturan makanan yang perlu diperhatikan adalah fungsi untuk tubuh. Makanan yang baik adalah makanan yang mengandung banyak karbohidrat, hindarilah makanan kering, banyak pati, banyak bumbu dan daging apabila ketersediaan air terbatas. Dalam keadaan survive, tenaga yang dimiliki sangat tergantung dari makanan, oleh karena itu jangan gelisah dan menghambur-hamburkan tenaga secara percuma sebab kebutuhan makanan dan air akan meningkat. Usahakan mengelola atau memasak bahan makanan yang didapat, hal ini penting untuk mensterilkan bahan makanan dan dapat untuk mempermudah kerja pada alat pencernaan.


FLORA DAN FAUNA YANG BERMANFAAT DAN BERBAHAYA

Keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan di Indonesia cukup tinggi sehingga pengenalan dan pemilihan jenis yang dapat dimakan dan sebagai obat perlu diketahui, sebab ada beberapa jenis tumbuhan yang beracun dan ada beberapa jenis hewan yang berbisa sehingga kesalahan memilih dapat berakibat fatal. Demikian pula apabila memakan satu jenis hewan atau tumbuhan, tidak semua bagian dapat dimakan selain rasa dan kandungan nutrisi, tetapi adapula bagian dari tumbuhan atau hewan yang mengandung racun.

1.

Tumbuhan Hutan Sebagai Sumber Makanan

Yang perlu diperlu diperhatikan dalam memilih makanan yang bersumber dari sekian banyak tumbuhan hutan adalah :

1.

Tumbuhan tersebut sudah dikenal dan biasa dimakan
2.

Tumbuhan tersebut tidak hidup menyendiri (soliter)
3.

Tumbuhan tersebut tidak berwarna menyolok, tidak bergetah susu dan berbau kurang sedap
4.

Jangan memakan jenis tumbuhan yang terasa gatak atau panas pada kulit, bibir dan lidah
5.

Jangan memakan satu jenis tumbuhan saja
6.

Sebaiknya dimasak dulu sebelum dimakan

Bagian tumbuhan yang dapat dimakan dan memberikan energi cukup adalah umbi kemudian buah, daun muda dan umbut atau batang muda. Adapula beberapa jenis tumbuhan yang dapat dimank bunganya

Jenis tumbuhan yang dapat dimakan antara lain :

1.

Umbi talas(Colocasia sp), rumput teki(Cyperus rotundus), uwi atau gadung(Dioscorea hispida) dan ganyong(Canna hybrida)
2.

Buah senggani atau herendong(Malastoma polyantum), arbei hutan(Rubus sp), markisa atau konyal(Passiflora quadrangularis) dan ceplukan(Physalis angilata)
3.

Biji muda sengon(Albizia lophanta) dan kaliandra(Caliandra cathartica)
4.

Daun muda paku tiang(Alsophia glauca), rasamala(Altingia excelsa), selada air(Nasturtium officinale), poh-pohan atau banyon(Pileamelastomoides), sintrong(Gynura arrantiaca), dan antanan atau gagan atau kaki kuda(Cantella asiatica)
5.

Umbut paku tiang, batang muda ketebon(Genostegia hirta}, umbut palem muda(Fam palmae), batang daun begonia(Begonia sp) dan rebung bambu(Bambosa sp)
6.

Bunga honje dan kecombrang(Nicolaria sp), bunga turi(Sesbania glandiflora), pisang hutan(Musa sp) yang dapat dimakan yaitu :buah, jantung, batang bagian dalamk dan bongkol pisang muda.
7.

Jenis jamur yang bisa dimakan dan mengandung protein tinggi yaitu jamur kuping(Aircularia judae) dan jamur tiram(Pleuretus ostratus). Hati-hatilah bila memakan jamur, karena banyak yang beracundan bila tidak mengenali lebih baik menghindar.

2.

Manfaat Lain Dari Tumbuhan Hutan

Dalam keadaan survival dimana seorang dihadapkan pada kondisi sulit, dapat memanfaatkan tumbuhan selain untuk makanan dapat pula sebagai obat, bahan bakar, untuk membuat tempat berlindung dan tempat mencari air.

1.

Sebagai tumbuhan obat

Tumbuham obat atau simplisia nabati banyak terdapat di Indonesia tetapi masihkurang dikenal dan diketahui khasiatnya oleh umum. Adapula jenis-jenis tumbuhan obat yang ditanam disela-sela hutan produksi dan disebut empon-empon. Pengenalan dan pemanfaatan obat masih secara trsisional dan disampaikan secara turun-temurun pada masyarakat Indonesia.

Beberapa jenis tumbuhan obat yang ditemui di hutan yaitu :

1.

Lumut hati, bila diamakan dapat sebagai obat hepatitis(penyakit hati)
2.

Antanan atau gagan atau kaki kuda daunnya bila dimakan atau dilalap, dapat sebagai obat sakit perut, batuk, asma dan sariawan
3.

Kaliandra, dau dan biji mudanya dapat sebagai obat sariawan
4.

Sembung manis, jenis tumbuhan herba yang daunnya dapat digunakan untuk sakit panas dan sakit perut
5.

Kiurat, daunnya untuk obat luar, seperti luka dan salah urat(keseleo)
6.

Numpong, daunnya dihaluskan untuk obat lika
7.

Getah kamboja, untuk menghilangkan bengkak

Masih banyak jenis tumbuhan obat yang berasal dari hutan, tetapi untuk penggunaannya harus dicampur dan diolah bersama jenis tumbuhan lainnya sehingga menjadi jamu untuk mengobati sakit tertentu

2.

Untuk bahan bakar

Kayu dan ranting kering, getah damar dan getah pinus yang mengandung terpetin.

3.

Untuk membuat atap bivoak

Daun anggrek tanah atau congkok, daun honje, daun pisang, daun pandan hutan, daun palem hutan, daun aren dan daun paku sarang burung yang biasa menempel pada hutan besar

4.

Penimpan air

Tumbuhan palem, bambu, rotan dan tali air atu liana yang biasa menggantung dari pohon ke pohon

Tumbuhan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat peralatan dan dijadikan arah pergerakan survivor

3.

Tumbuhan Yang Berbahaya Dan Beracun

Beberapa jenis tumbuhan dapat berpengaruh buruk terhadap manusia jika dimakan maupun melalui kontak langsung dengan kulit. Jenis ini kebanyakan mempunyai karekteristik tersendiri terlihat dari bentuk mofologisnya

Jenis tumbuhan yang berbahaya bila kontak langsung dengan kulit :

1.

Rengas atau ingas, getahnya dapat menimbulkan iritasi kulit dan dapat merusak jaringan kulit
2.

Kemadu atau pulus, bulu daunnya bila tersentuh menyebabkan gatal dan panas
3.

Rarawean atau raweh, kelopak polongnya mempunyai rambut yang membuat kulit gatal
4.

Aren, buah aren mentah dapat menyebabkan gatal

Jenis tumbhan beracun jika dimakan yaitu :

1.

Jarak, racun pada bijinya menyebabkan muntah, buang air besar dan kepala pusing
2.

Pangi atau picung, seluruh pohonnya mengandung asam sianida yang sangat beracun
3.

Kecubung, daun dan bunganya mengandung atropin yang menyebabkan halusinasi
4.

Jamur amannita verna, mengandung meskarin yang dapat mematikan hewan maupun manusia
5.

Jamur Psilocybe sp, mengandung philosibin yang menyebabkan halusinasi
6.

Jamur jenis lain yang mengandung racun : Amanita muscaria, Corprinus sp, Hygrophorus miniatus, Gomphus bonarii, Microglossum rufum


4.

Hewan Sebagai Sumber Makanan

Yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan makanan yang bersumber dari hewan yaitu :

1.

Jenis hewan tersebut
2.

Tempat hidup atau habitat nya
3.

Ukuran tubuhnya
4.

Makanannya
5.

Pola tingkah laku hewan tersebut

Banyak jenis hewan yang dapat dijadikan bahan makanan dalam keadaan survival, tetapi karena sifat hewan yang mobile. Maka mendapatkannya lebih sulit dibanding tumbuhan. Situasi dan kondisi lingkungan juga mempengaruhi sifat dan tingkah laku hewan trsebut. Ada hewan yang keluar dari tempat persembunyian \nya dan mencari makan pada malam hari (noctural), sehingga siang hari sulit ditemukan, adapula yang keluar siang hari saja (diurnal). Hampir semua jenis hewan dapat dimakan tetapi dalam menagkap hewan tersebut harus hati-hati karena ada beberapa jenis hewan yang berbahaya dan berbisa dan diperlukan keterampilan untuk untuk menangkap atau menjerat hewan tersebut. Untuk mengetahui jenis, ukuran tubuh dan populasi hewan pada suatu daerah, selain dengan melihat langsung juga bisa dengan melihat kotoran dan jejak kaki hewan tersebut.

Hewan yang dapat dimakan antara lain :

1.

Mollusca

Yang termasuk kelompok ini adalah berbagai macam siput dan kerang. Siput umumnya hidup disemak dalam hutan, sedangkan kerang umumnya hidup disaluran-saluran air atau terbenam dalam lumpur

2.

Annelida

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah cacing dan lintah. Cacing dapat diperoleh dengan cara menggali tanah atau disarang burung pada pohon. Cacing yang mempunyai ukuran yang cukup besar adalah cacing Sonari. Jika akan dimanfaatkan, isi perutnya perlu dibersihkan dahulu.

3.

Insecta (berbagai macam serangga)

Jenis serangga yang sering dimanfaatkan adalah jenis belalang karena mudah dijumpai didaerah berumput. Dibeberapa tempat juga dijumpai ulat serangga yang mengandung protein tinggi, seperti ulat sagu dan ulat jati.

4.

Crutascea

Yang termasuk jenis hewan ini adalah kepiting dan udang. Hewan ini dapat dijumpai pada aliran air yang mengalir dipegunungan, terutama didaerah pinggiran sungai yang berbatu

5.

Pisces

Sama hal nya dengan udang, ikan juga sering dijumpai didaerah aliran air di pegunungan, sungai dan danau, karena air merupakan habitat ikan

6.

Amphibia (berbagai jenis katak)

Banyak dijumpai dekat aliran air dihutan terutama pada malam hari, karena katak bersifat noctural. Katak yang bisa dimakan jenis (rana sp). Di hutan Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi banyak ditemukan jenis (rana macrodont) yang merupakan jenis katak beukuran besar yang bisa dimakan

7.

Reptilia (berbagai jenis hewan melata)

Yang termasuk kelompok ini adalah ular, kadal, cicak dan sebagainya. Didaerah hutan merupakan hunian ular besar seperti ular sanca. Disampin berbahaya karena lilitannya yang kuat, ular sanca tidak berbisa dan dapat dimakan. Daging dari jenis ular berbisa dapat dimakan, tetapi bagian kepala dan isi perytnya harus dibuang karena dikepala terdapat kelenjar bisa

8.

Mamalia (berbagai jenis hewan menyusui)

Yang termasuk kelompok hewan ini adalah kelinci, rusa, tikus dan sebagainya. Untuk mendapatkan hewan ini cukup sulit karena gerakannya yang lincah sehingga dibutuhkan jerat untuk menagkapnya

9.

Aves (berbagai jenis burung)

Yang termasuk kelompok ini adalah aym hutan, yang dapat dijerat, seadngkan jenis burung lainnya sulit didapat karena kemampuan tebangnya.


5.

Hewan Yang Berbahaya Dan Berbisa

Beberapa jenis hewan dapat menimbulkan bahay bagi manusia salah satu sebabnya karena terganggu dan dengan alat pembelaan dirinya maka hewan tesebut menyerang. Adapula jenis hewan, terutama hewan pengisap darah dan hewan carnivora besar yang memanfaatkan kehadiran manusia sebagai sumber makanannya

Jenis hewan yang berbahay dan berbisa antara lain adalah :

1.

Nyamuk malaria.

Nyamuk ini merupakan vector dari bakteri Plasmodium malariae

2.

Agas

Sejenis nyamuk yang hidupnya bergerombol di hutan atau rawa. Gigitan hewan ini dapat menyebabkan gatal dan panas

3.

Semut api

Hewan ini hidupnya diatas permukaan tanah merayap diantara guguran daun. Gigitan semut ini menyebabkan panas dan perih pada kulit

4.

Tawon atau Lebah

Sengatan hewan ini bisa menyababkan bengkak, sakit dan menimbulkan demam bagi penderita

5.

Kelabang

Sengatannya menyebabkan bengkak dan sakit sekali

6.

Kalajengking

Sengatan kalajengking menyebabkan bengkak dan sakit sekali. Hewan ini mempunyai capit, akan tetapi yang berbahaya adalah ekornya (talson)

7.

Pacet dan Lintah

Kedua jenis hewan ini mempunyai alat penghisap darah yang mengandung zat anti pembeku darah

8.

Harimau dan Macan Kumbang

Kedua jenis hewan ini masih terdapat di hutan Sumatra

9.

Buaya

Terdapat dimuara sungai dan rawa Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya

10.

Ular

Beberapa jenis ular berbisa seperti ular cobra, ular belang, ular tanah, ular hijau, ular cabe dan ular pucuk, masing-masing mempunyai karekteristik tersendiri


Beberapa petunjuk untuk mengidentifikasi ular berbisa :

1.

Tidak semua ular berbisa kepalanya berbentuk segitiga, tetapi ular yang kepalanya bebentuk segitiga adalah ular berbisa. Sisik dibawah cloaca ular berbisa membentuk lempengan tunggal, sedangkan pada ular tidak berbisa membentuk lempengan membelah
2.

Pada bagian punggungnya berlunas sehingga membentuk garis punggung dari mulai dari belakang kepala sampai ekor
3.

Mempunyai kelenjar dan gigi bisa pada bagian kepala


Gigitan ular berbisa dapat berakibat fatal dan dapat menyebabkan kematian. Hindarilah jika berjumpa ular berbisa, apabila terpaksa unatuk memanfaatkannya sebagai bahan makanan, maka langsung saja dibunuh menggunakan alat dan jangan berusaha menangkapnya. Hal ini untuk menjaga kemungkinan buruk akibat ular tersebut